REVIEW JURNAL
ILMIAH DAN BUKU
MATERI NUZUL AL
QUR’AN DAN ASBAB AL NUZUL
Oleh :
Desy Saputri
(12505204007 / PGMI 1 A)
Nuzul Al Qur’an
Secara Bahasa kata
nuzulul Qur’an berasal dari Bahasa Arab nuzul turun dan Al-Qur’an yang
dalam Bahasa Indonesianya juga diterjemahkan Al- Qur’an. Dari dua kata tersebut
nuzulul Qur’an dapat diartikan dengan turunya Al- Qur’an. [1] Ada
beberapa tahapan turunya Al-Qur’an , yaitu Al Qur’an tersimpan di Lauhul
Mahfudz, Setelah itu Allah menurunkan secara sempurna di Baitul Izzah
(Langit Dunia) pada malam lailatur Qadar dan Dari Baitul Izzah ke bumi (Kepada Rasulullah) secara
berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan
22 hari, Sejak Rasulullah ditetapkan sebagai nabi hingga beliau meninggal. [2]
Hikmahnya dari turunya al Qur’an antara lain menguatkan hati Rasulullah
dalam menghadapi orang – orang kafir yang membangkang , Sebagai Kasih saying pada
Rasulullah ketika turunya wahyu, Memudahkan dalam menghafalnya bagi kaum
muslimin, dan Sebagai argumentasi suatu peristiwa yang terjadi.[3]
Cara wahyu
diturunkan pada para nabi dan rasul sebagaimana dalam Qur’an surat Al- syura :
51 melalui 3 cara yaitu dengan pemberitahuan langsung (secara wahyu ) kedalam
jiwa nabi, seperti mimpi nabi Ibrahim ketika diperintahkan menyembelih anaknya,
dengan cara menyampaikan dibalik tabir dan dengan melalui perantara malaikat
baik dengan bentuknya yang asli atau menyerupai manusia.[4]
Asbab Al Nuzul
Secara etimologi,
Asbabun nuzul berasal dari kata “Asbab” yang berasal dari “Sababa”
yang artinya sebab-sebab, Nuzul Artinya turun. Yang dimaksud asbabun nuzul
disini adalah ayat Al- Qur’an. Jadi, Asbabun Nuzul adalah suatu peristiwa yang
menyebabkan turunya ayat-ayat Al- Qur’an baik secara langsung maupun tidak
langsung. Atau dengan kata lain, segala fenomena yang melatarbelakangi
terjadinya sesuatu dapat disebut asbab al nuzul. Namun, dalam pemakaianya, ungkapan
asbab al nuzul khusus digunakan untuk menyatakan sebab yang melatarbelakangi
turunya Al-Qur’an, Seperti halnya asbab al wurud secara khusus digunakan bagi
sebab-sebab terjadinya hadis.[5]
Dari definisi
tersebut dapat diketahui, bahwa asbab al nuzul berkisar pada dua hal :[6]
1.
Karena
terjadi peristiwa. Contoh dalam hal ini adalah : Suatu riwayat , “bahwa
suatu ketika Rasulullah naik ke bukit shafa, dan berkata, “marilah berkumpul
pada pagi ini !” Maka berkumpulah orang-orang Quraisy Rasulullah bersabda, “Bagaimana
pendapat kalian seandainya aku beritahu kalian bahwa musuh akan datang besok
pagi atau petang” kaum Quraisy menjawab, “Pasti kami percaya”. Rasulullah
bersabda ,” Aku peringatkan pada kalian bahwa siksa Allah yang dahsyat akan
datang”. Maka berkatalah abu lahab “Celakalah engkau ! Apakah hanya untuk ini
engkau kumpulkan kami?” Maka Allah menurunkan surat Al-Lahab. (HR. Bukari)
2.
Karena
ada pertanyaan yang diajukan pada Rasulullah. Dalam hal ini adalah contoh yang
diriwayatkan Muad’z bin Jabal r.a ia berkata, “Ya Rasulullah orang-orang
Yahudi datang kepadaku mengemukakan pertanyaan tentang bulan, bukankah bulan
itu selalu saja pada mulanya tampak kecil, kemudian bertambah besar dan
membundar, lalu kembali mengecil lagi seperti semula.” Kemudian turunlah QS.
Al-Baqarah : 189
Urgensi dan Kegunaan Asbab Al-Nuzul diantaranya dapat Mengetahui
hikmah diundangkan suatu hukum dan perhatian syara terhadap kepentingan umum
dalam menghadapi suatu peristiwa, Dapat membatasi hukum yang diturunkan dengan
sebab yang terjadi, apabila hukum itu dinyatakan dalam bentuk pernyataan umum,
apabila lafadz yang diturunkan berbentuk umum dan terdapat dalil atas
pengkhususanya, maka pengetahuan mengenai asbab al nuzul membatasi pengkhususan
itu hanya terhadap yang selain bentuk sebab, Mengetahui asbab al nuzul adalah
cara terbaik untuk memahami makna Al- Qur’am dan menyingkap makna yang
tersembunyi dalam ayat-ayat yang tidak dapat ditafsirkan tanpa mengetahui asbab
al nuzulnya, dan Sebab nuzul menerangkan kepada siapa ayat ditunjukan sehingga
tidak serta merta dapat ditunjukan kepada orang lain.[7]
DAFTAR RUJUKAN
Bakar, Abu. 2014. “Nuzul
Al Qur’an , Sebuah Proses Gradualisasi”, Jurnal Madania, Vol. 4
Drajat, Amroeni. 2017. Ulumul
Qur’an Pengantar ilmu-ilmu Al Qur’an. Depok : Kencana
Gufron , Muhammad Gufron dan Rahmawati.
2013. Ulumul Qur’an , Yogyakarta : Teras.
Wahidi, Ridhoul.
2015. “Asbabun Nuzul Sebagai cabang Ulumul
Qur’an” Jurnal Syahadah”, Vol. 3 No.
1 .
[1] Abu Bakar, “Nuzul
Al Qur’an , Sebuah Proses Gradualisasi”, Jurnal Madania, Vol. 4 (2014),
Hal. 240
[2] Muhammad Gufron dan Rahmawati, Ulumul Qur’an , (Yogyakarta
: Teras, 2013) Hal. 15
[3] Ibid,. Hal 16
[4] Ibid,. Hal. 17
[5] Ridhoul
Wahidi, “Asbabun Nuzul Sebagai cabang Ulumul Qur’an” Jurnal Syahadah”, Vol. 3 No. 1 (2015),
Hal 54
[6][6]
Muhammad Gufron dan Rahmawati, Ulumul Qur’an , (Yogyakarta
: Teras, 2013) Hal. 21-22
[7] Amroeni
Drajat, Ulumul Qur’an Pengantar ilmu-ilmu Al Qur’an, (Depok : Kencana,
2017) Hal. 52
Tidak ada komentar:
Posting Komentar