Selasa, 03 November 2020

STUDI AL QUR'AN DAN HADIST : NUZUL AL QUR'AN DAN ASBAB AL NUZUL

REVIEW JURNAL ILMIAH DAN  BUKU

MATERI NUZUL AL QUR’AN DAN ASBAB AL NUZUL

Oleh :

Desy Saputri

(12505204007 / PGMI 1 A)

Nuzul Al Qur’an

            Secara Bahasa kata nuzulul Qur’an berasal dari Bahasa Arab nuzul turun dan Al-Qur’an yang dalam Bahasa Indonesianya juga diterjemahkan Al- Qur’an. Dari dua kata tersebut nuzulul Qur’an dapat diartikan dengan turunya Al- Qur’an. [1] Ada beberapa tahapan turunya Al-Qur’an , yaitu Al Qur’an tersimpan di Lauhul Mahfudz, Setelah itu Allah menurunkan secara sempurna di Baitul Izzah (Langit Dunia) pada malam lailatur Qadar dan Dari Baitul Izzah  ke bumi (Kepada Rasulullah) secara berangsur-angsur  selama 22 tahun 2 bulan 22 hari, Sejak Rasulullah ditetapkan sebagai nabi hingga beliau meninggal. [2]

Hikmahnya dari turunya al Qur’an antara lain menguatkan hati Rasulullah dalam menghadapi orang – orang kafir yang membangkang , Sebagai Kasih saying pada Rasulullah ketika turunya wahyu, Memudahkan dalam menghafalnya bagi kaum muslimin, dan Sebagai argumentasi suatu peristiwa yang terjadi.[3]

            Cara wahyu diturunkan pada para nabi dan rasul sebagaimana dalam Qur’an surat Al- syura : 51 melalui 3 cara yaitu dengan pemberitahuan langsung (secara wahyu ) kedalam jiwa nabi, seperti mimpi nabi Ibrahim ketika diperintahkan menyembelih anaknya, dengan cara menyampaikan dibalik tabir dan dengan melalui perantara malaikat baik dengan bentuknya yang asli atau menyerupai manusia.[4]

Asbab Al Nuzul

            Secara etimologi, Asbabun nuzul berasal dari kata “Asbab” yang berasal dari “Sababa” yang artinya sebab-sebab, Nuzul Artinya turun. Yang dimaksud asbabun nuzul disini adalah ayat Al- Qur’an. Jadi, Asbabun Nuzul adalah suatu peristiwa yang menyebabkan turunya ayat-ayat Al- Qur’an baik secara langsung maupun tidak langsung. Atau dengan kata lain, segala fenomena yang melatarbelakangi terjadinya sesuatu dapat disebut asbab al nuzul. Namun, dalam pemakaianya, ungkapan asbab al nuzul khusus digunakan untuk menyatakan sebab yang melatarbelakangi turunya Al-Qur’an, Seperti halnya asbab al wurud secara khusus digunakan bagi sebab-sebab terjadinya hadis.[5]

            Dari definisi tersebut dapat diketahui, bahwa asbab al nuzul berkisar pada dua hal :[6]

1.      Karena terjadi peristiwa. Contoh dalam hal ini adalah : Suatu riwayat , “bahwa suatu ketika Rasulullah naik ke bukit shafa, dan berkata, “marilah berkumpul pada pagi ini !” Maka berkumpulah orang-orang Quraisy Rasulullah bersabda, “Bagaimana pendapat kalian seandainya aku beritahu kalian bahwa musuh akan datang besok pagi atau petang” kaum Quraisy menjawab, “Pasti kami percaya”. Rasulullah bersabda ,” Aku peringatkan pada kalian bahwa siksa Allah yang dahsyat akan datang”. Maka berkatalah abu lahab “Celakalah engkau ! Apakah hanya untuk ini engkau kumpulkan kami?” Maka Allah menurunkan surat Al-Lahab. (HR. Bukari)

2.    Karena ada pertanyaan yang diajukan pada Rasulullah. Dalam hal ini adalah contoh yang diriwayatkan Muad’z bin Jabal r.a ia berkata, “Ya Rasulullah orang-orang Yahudi datang kepadaku mengemukakan pertanyaan tentang bulan, bukankah bulan itu selalu saja pada mulanya tampak kecil, kemudian bertambah besar dan membundar, lalu kembali mengecil lagi seperti semula.” Kemudian turunlah QS. Al-Baqarah : 189

Urgensi dan Kegunaan Asbab Al-Nuzul diantaranya dapat Mengetahui hikmah diundangkan suatu hukum dan perhatian syara terhadap kepentingan umum dalam menghadapi suatu peristiwa, Dapat membatasi hukum yang diturunkan dengan sebab yang terjadi, apabila hukum itu dinyatakan dalam bentuk pernyataan umum, apabila lafadz yang diturunkan berbentuk umum dan terdapat dalil atas pengkhususanya, maka pengetahuan mengenai asbab al nuzul membatasi pengkhususan itu hanya terhadap yang selain bentuk sebab, Mengetahui asbab al nuzul adalah cara terbaik untuk memahami makna Al- Qur’am dan menyingkap makna yang tersembunyi dalam ayat-ayat yang tidak dapat ditafsirkan tanpa mengetahui asbab al nuzulnya, dan Sebab nuzul menerangkan kepada siapa ayat ditunjukan sehingga tidak serta merta dapat ditunjukan kepada orang lain.[7]

DAFTAR RUJUKAN

Bakar, Abu. 2014.  “Nuzul Al Qur’an , Sebuah Proses Gradualisasi”, Jurnal Madania, Vol. 4

Drajat, Amroeni. 2017.  Ulumul Qur’an Pengantar ilmu-ilmu Al Qur’an.  Depok : Kencana

Gufron , Muhammad Gufron dan Rahmawati. 2013. Ulumul Qur’an , Yogyakarta : Teras.

Wahidi, Ridhoul. 2015.  “Asbabun Nuzul Sebagai cabang Ulumul  Qur’an” Jurnal Syahadah”, Vol. 3 No. 1 .

 



[1] Abu Bakar, “Nuzul Al Qur’an , Sebuah Proses Gradualisasi”, Jurnal Madania, Vol. 4 (2014), Hal. 240

[2] Muhammad Gufron dan Rahmawati, Ulumul Qur’an , (Yogyakarta : Teras, 2013) Hal. 15

[3] Ibid,.  Hal 16

[4] Ibid,. Hal.  17

[5] Ridhoul Wahidi, “Asbabun Nuzul Sebagai cabang Ulumul  Qur’an” Jurnal Syahadah”, Vol. 3 No. 1 (2015), Hal 54

[6][6] Muhammad Gufron dan Rahmawati, Ulumul Qur’an , (Yogyakarta : Teras, 2013) Hal. 21-22

[7] Amroeni Drajat, Ulumul Qur’an Pengantar ilmu-ilmu Al Qur’an, (Depok : Kencana, 2017) Hal. 52

Tidak ada komentar:

KLASIFIKASI HADIS BERDASARKAN ASPEK MATAN

REVIEW JURNAL ILMIAH DAN  BUKU MATERI KLASIFIKASI HADIST BERDASARKAN ASPEK MATAN Oleh : Desy Saputri (12505204007 / PGMI 1 A)             Ma...