Jumat, 18 November 2016

model pembelajaran kontruktivisme



Kontruktivisme
Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran kontekstual , yaitu bahwa pengetahuan di bangun oleh manusia sedikit demi sedikit , yang hasilnya di perluas melalui konteks yang terbatas ( sempit ) dan tidak sekonyong konyong .
Siswa harus membiasakan diri untuk memecahkan masalah dan dapat menemukan ide idenya yang berguna bagi dirinya sendiri. Sedangkan esensi dari teori kontruktivisme adalah ide bahwa siswa harus menemukan dan mentransformasikan suatu informasi ke situasi yang lain.
Landasan berfikir kontruktivisme agak berbeda dengan pandangan kaum objektivis , yang lebih menekankan pada hasil pembelajaran .dalam pandangan kontruktivis ,” strategi memperoleh” lebih diutamakan dibandingkan seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat pengetahuan .
Untuk itu tugas guru adalah memfasilitasi proses tersebut dengan cara :
1.       Menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa
2.       Memberi kesempatan siswa menemukan dan menerapkan idenya sendiri
3.       Menyadarkan siswa agara menerapkan strategi mereka sendiri dalam belajar
Pandangan kontruktivis
                Kontruktivis digagas oleh glanbatita vico searan , seorang epistemolog dari italia pada tahun 1710. Vica dalam de antuquissima italorium saplentia mengungkapkan filsafatnya dengan kata “tuhan adalah pencipta alam semestadan manusia adalah tuan dari ciptaan”. Dia menjelaskan bahwa mengtahui berati mengetahui bagaimana membuat sesuatu , ini berati bahwa seseorang itu baru mengetahui sesuatu jika iya mampu menjelaskan unsur unsur apa yang membangun sesuatu itu

Model kontruktivis memiliki masa depan yang menjanjikan dalam pendidikan sains dan pendidikan ilmu sosial , metode ini merupakan perkembangan dari teori kognitif peaget , fokus pendekatan kontruktivis adalah pemahaman .


Kontruktivisme
Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran kontekstual , yaitu bahwa pengetahuan di bangun oleh manusia sedikit demi sedikit , yang hasilnya di perluas melalui konteks yang terbatas ( sempit ) dan tidak sekonyong konyong .
Siswa harus membiasakan diri untuk memecahkan masalah dan dapat menemukan ide idenya yang berguna bagi dirinya sendiri. Sedangkan esensi dari teori kontruktivisme adalah ide bahwa siswa harus menemukan dan mentransformasikan suatu informasi ke situasi yang lain.
Landasan berfikir kontruktivisme agak berbeda dengan pandangan kaum objektivis , yang lebih menekankan pada hasil pembelajaran .dalam pandangan kontruktivis ,” strategi memperoleh” lebih diutamakan dibandingkan seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat pengetahuan .
Untuk itu tugas guru adalah memfasilitasi proses tersebut dengan cara :
1.       Menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa
2.       Memberi kesempatan siswa menemukan dan menerapkan idenya sendiri
3.       Menyadarkan siswa agara menerapkan strategi mereka sendiri dalam belajar
Pandangan kontruktivis
                Kontruktivis digagas oleh glanbatita vico searan , seorang epistemolog dari italia pada tahun 1710. Vica dalam de antuquissima italorium saplentia mengungkapkan filsafatnya dengan kata “tuhan adalah pencipta alam semestadan manusia adalah tuan dari ciptaan”. Dia menjelaskan bahwa mengtahui berati mengetahui bagaimana membuat sesuatu , ini berati bahwa seseorang itu baru mengetahui sesuatu jika iya mampu menjelaskan unsur unsur apa yang membangun sesuatu itu

Model kontruktivis memiliki masa depan yang menjanjikan dalam pendidikan sains dan pendidikan ilmu sosial , metode ini merupakan perkembangan dari teori kognitif peaget , fokus pendekatan kontruktivis adalah pemahaman .

Tidak ada komentar:

KLASIFIKASI HADIS BERDASARKAN ASPEK MATAN

REVIEW JURNAL ILMIAH DAN  BUKU MATERI KLASIFIKASI HADIST BERDASARKAN ASPEK MATAN Oleh : Desy Saputri (12505204007 / PGMI 1 A)             Ma...